Minggu, 22 Februari 2009

SELEKSI IN VITRO UNTUK KEKERINGAN TANAMAN PADI

Bahan yang digunakan berupa kalus yang masih embriogenik, di mutasi menggunakan iradiasi sinar gamma 3000-5000 rad, kemudian diinkubasi pada media cair MS + PEG (BM 6000) konsentrasi 20% selama 4 minggu. Selanjutnya kalus yang masih kuning diregenerasikan menjadi tunas. Tunas yang diperoleh di aklimatisasi di rumah kaca sampai menghasilkan benih. Benih yang dihasilkan di seleksi kembali menggunakan larutan PEG 20%, kemudian di tanam sampai berproduksi. Bulir generasi pertama ini di seleksi menggunakan uji daya tembus akar, meruakan teknik yang umum digunakan untuk uji kekeringan yaitu menggunakan campuran parafin dan vaslin dengan perbandingan 60:40 dilarutkan setara dengan 1,4 mpa. Pada uji daya tembus akar ini hanya genotipe atau mutan yang telah berubah genetiknya manjadi tahan saja yang dapat menembus lapisan lilin tersebut. Evaluasi dan karakterisasi gentotipe yang tahan cekaman kekeringan dilakukan penanaman di lahan kering atau tegalan.

Tidak ada komentar: