Senin, 16 Februari 2009

NILAM KADAR MINYAK TINGGI

Nilam (Pogostemon cablint) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang potensial dikembangkan karena 90% kebutuhan untuk industri parfum masih diimpor dari Indonesia. Jenis yang dikembangkan saat ini adalah Tapak Tuan dari daerah Aceh, jenis tersebut mempunyai kandungan minyak serta produksi ternanya paling tinggi. Bibit asal kultur jaringan telah dikembangkan secara luas, melalui kultur in vitro dikombinasikan dengan induksi mutasi pada kalus menggunakan sinar gamma telah dihasilkan tanaman yang meningkat kandungan minyak atsirinya. Untuk mendapatkan genotype yang tahan terhadap kekeringan, kalus yang telah diiradiasi di seleksi secara in vitro menggunakan media MS ditambah PEG (Polyetilen glycol) 15-20%. Genotipe hasil seleksi in vitro tersebut pada uji kekeringan di rumah kaca menunjukkan korelasi positif. Regenerasi tunas nilam sangat mudah karena factor multiplikasinya sangat tinggi, menggunakan media MS tanpa zat pengatur tumbuh dapat menghasilkan 20-30 tunas/eksplan, 2 minggu setelah dilakukan subkultur, tinggi tunas sudah mencapai 5 cm. Selain factor multiplikasi yang tinggi maka akar yang dapat terbentuk pada media untuk pertunasan. Aklimatisasi plantletnya tidak sulit, yaitu menggunakan media tanah dicampur pupuk kandang dengan menyungkup menggunakan gelas aqua selama 2 minggu. Setelah 1 bulan di rumah kaca bibit dapat dipindah ke lapang.

Tidak ada komentar: